rasa benci dan rasa cinta itu bedanya tipis banget susah buat bedain itu.
Ketika cinta menyapamu pada saat kamu sudah ada yang memiliki, hal apakah yang akan kamu perbuat ?
Hidup akan terasa lebih indah jika kita menikmati hidup itu sendiri
Awali pagimu dengan senyuman, karena dengan senyum itulah kemungkinan besar akan berdampak baik bagi kita sendiri ☺
Sebelum ditinggal lebih baik meninggal
Semua yang hidup, bernafas, bergerak, akan berubah
Hidup ini misteri tidak ada orang yang mengetahui kedepannya seperti apa
Dengan gayanya yang sederhana dapat memikat perhatian semua orang
Senyumnya yang manis dengan tutur katanya yang lembut membuat enak di pandang dan di dengarkan
Hidup ini keras kawan. Berubahlah selagi kita masih diberi kesempatan.
Elo jual gue beli
Hidup itu terkadang terasa tidak adil
Diam itu emas
Tuhan itu adil
Rata rata orang lebih memilih orang 'kaya' dari pada 'cantik' karna
dengan kaya org jelek bisa berubah menjadi cantik dengan cara perawatan
Ada arti dari sebuah nama
Tuhan pasti akan selalu sediakan jalan yg terbaik bagi yg tak pernah berhenti berharap, berdoa, dan berusaha
Banyak orang bilang 'lebih mending jelek tapi pinter' tapi kenyataannya lebih banyak yang milih 'cantik tapi biasa aja'
Nangis ternyata bikin ion tubuhmu berkurang
pernah berfikirkah kamu lebih baik mana mempunyai masalah pada saat tidak ada seseorang pun di samping kita atau sedang bahagia namun dalam keadaan sendiri tidak ada satu orang pun di samping kita ? dan akan lebih menyakitkan yang sedang bahagia namun tidak ada satu orang pun untuk turut merayakan kebahagiaan itu
Welcome
Hai guys ☺ selamat datang di blog gue. semoga elo elo enggak bosen ngeliat postingan di blog gue Amin . ☺☺
Minggu, 28 Oktober 2012
Gempa Bumi
GEMPA
BUMI
Pada hari Sabtu,tanggal 27 Mei 2006 pukul 06.00
WIB kota Yogyakarta di guncang gempa bumi. Saat itu aku dan keluarga berada di
daerah Imogiri. Saat pagi itu mama sedang membeli makanan untuk sarapan sebelum
berangkat beraktifitas. Saat gempa terjadi aku sedang selesai mandi. Aku dibawa
papa keluar dari pintu belakang rumah menuju keluar rumah untuk menyelamatkan
diri dari gempa. Pada saat itu papa terluka karena tertimpa genting yang jatuh
dari atap rumah. Sedangkan saat gempa terjadi mama memeluk sebuah pohon kelapa
bersama dengan ibu ibu sambil memeluk
pohon juga memegang kepala agar tidak tertimpa buah kelapa jika terjatuh.
Jalanan seperti ditepani atau jika di gambarkan, jalanan seperti membentuk gelombang gelombang yang
sedang berjalan. Angin pun pada saat kencang sekali.
Setelah gempa itu berhenti mama langsung bergegas menuju
rumah untuk menengok aku dan papa. Setelah itu pun ada isu tsunami yang membuat
aku dan mama panik. Pada saat itu juga aku dan mama berlali ke arah kota Jogja
dan meninggalkan papa yang sedang meolong tetangga yang tertimpa reruntuhan
rumah. Aku dan mama berlali sampai jembatan karang semut dan disitu kami
menumpang orang lain yang naik motor searah ke kota Jogja. Kami menumpang
kendaraan orang sampai 3 kali. Dan setelah itu kami diturunkan di perempatan
terminal Giwangan. Disitu kami berhenti untuk membeli makanan dan minuman dan
juga menenangkan diri dari rasa panik.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke rumah yang
berada di kota Jogja. Dan disana kami bertemu saudara yang datang dari Jakarata
beberapa waktu lalu. Disana kami mengunjungi rumah saudara yang ada di jalan
Solo. Sepanjang perjalanan aku melihat banyak sekali orang yang terluka dan
sepanjang perjalanan itu pula keadaan di sepanjang jalan macet total. Kami
mengungsi di suatu hotel yang pada saat itu ada saudara yang menginap di hotel
tersebut.
Setelah keadaan mulai membaik aku ,mama, dan saudara
kembali ke rumah yang ada di Jogja, dan disana
TV tidak jatuh, kompor tidak
jatuh, akuarium ikan pun tidak terjatuh, yang terjatuh hanya genting
genting dan di rumah itu terdapat keretakan di tembok atas rumah. Sedangkan di
rumah Imogiri bagian belakang rumah hancur sama rata dengan tanah, bagian depan
rumah retak, lemari jatuh. Rumah rumah yang lain semuanya, semua bangunan sama
rata dengan tanah. Tetangga yang tertimpa reruntahan terluka, dan kata papa saat membantu tetangga
yang tertimpa reruntuhan ada yang sampai kelihatan tulang sehingga harus
diamputasi. Saat gempa bumi terjadi banyak orang atau hampir seluruh penduduk
yang merasakan kejadian itu terutama yang berada di dekat pusat gempa,
kehilangan tempat tinggal, harta benda, bahkan nyawa orang orang yang mereka
cintai.
Saat itu aku di ceritakan oleh budhe bahwa sebenarnya
sekitar 50 tahun yang lalu saat budhe masih kecil juga pernah merasakan gempa
bumi, di tempat yang sama, dan kekuatan gempa yang kurang lebih sama. Dan pada
saat itu aku berpikir akankah 50 tahun yang akan datang akan terjadi gempa lagi
pada saat itu, ataukah anak cucu esok yang akan merasakannnya, tapi aku
berharap semua itu tidak akan terulang kembali.
Yogyakarta,
27 Mei 2006
(kisah
nyata yang diambil dari pengalaman)
Langganan:
Postingan (Atom)